Nama : Dinda Novita S.
NIM : 15.02.9137
Kelas :D3 MI-04
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
JL. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta
Telp: (0274)884201-207 Fax: (0274)884208
2016
ABSTRAK
Cacing tanah
atau Lumbricus Rubellus termasuk hewan tingkat rendah karena
tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah bukanlah hewan
yang asing bagi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan, bahkan sebagian orang
akan jijik jika melihat hewan ini.
Dalam bidang pertanian, cacing tanah sangat diperlukan untuk membantu menghancurkan bahan organic sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya tanah menjadi lebih subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi lebih baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikrobia yang akan menguntungkan tanaman. Selain untuk sektor pertanian cacing tanah juga dapat digunakan sebagai:
Dalam bidang pertanian, cacing tanah sangat diperlukan untuk membantu menghancurkan bahan organic sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya tanah menjadi lebih subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi lebih baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikrobia yang akan menguntungkan tanaman. Selain untuk sektor pertanian cacing tanah juga dapat digunakan sebagai:
- Bahan Pakan Ternak
Kandungan protein, lemak & mineral tinggi pada cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang atau kodok. - Bahan
Baku Obat dan Bahan Ramuan Untuk Penyembuhan Penyakit
Daging Lumbricus Rubellus memiliki beberapa kadungan nutrisi diantaranya mengandung kadar protein sekitar 76%. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan dengan daging mamalia (65’1) atau ikan (50’1), begitu juga dengan kandungan asam amino esensialnya. Selain bahan tersebut diketahui pula mengandung Alfa Tokoferol atau Vitamin F yang berfungsi sebagai anti oksidan. Selain itu menurut Laverach (1963) kandungan nutrisi pada daging Lumbricus Rubellus terdiri dari 16% protein, 17% karbohidart, 45% lemak dan abu 1,5%. Sedangkan kadar bahan keringnya 16,38 %, kandungan protein 53,5%-71,5 % dimiliki Lumbrecus Terrestris dengan kadar bahan antara 15-20%. Hewan-hewan ini juga mengandung protein asam amino berkadar tinggi yang sangat diperlukan untuk kekebalan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Dengan kadungan nutrisi ini, cacing tanah juga dimanfaatkan pada bidang farmasi dan masyarakat untuk menyembuhkan penyakit. - BahanBakuKosmetik
Daging Lumbricus Rubellus yang kaya akan nutrisi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik.
Mengingat banyak sektor yang memerlukan suplay daging cacing tanah, maka
peluang bisnis akan cacing tanah ini sangat menarik dan cukup bagus prospeknya.
Apalagi pewaratan, tempat dan modal yang diperlukan tidak terlalu banyak bahkan
sangat minimal dan bisa memanfaatkan alat-alat sekitar, seperti limbah dapur
atau limbah pasar untuk memulai bisnis budidaya cacing tanah.
Selain itu bisnis ini bisa dikatakan cukup mudah dan tingkat keberhasilan bisa mencapai 100% jika media cacing tanah yang digunakan sesaui dengan kriterianya.
Selain itu bisnis ini bisa dikatakan cukup mudah dan tingkat keberhasilan bisa mencapai 100% jika media cacing tanah yang digunakan sesaui dengan kriterianya.
PEMBAHASAN
1. Syarat Media
Untuk memulai budidaya cacing tanah maka harus disediakan media cacing
tanah untuk keberlangsungan hidup cacing tanah. Syarat medianya adalah sebagai
berikut :
- Tanah
sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organic dengan jumlah
yang besar. Campurkan dengan kompos dan beberapa bahan organic lain
seperti limbah pertanian, atau limbah pasar. Masukkan bahan-bahan hingga
ketinggian 15cm dan campur dengan air secukupnya. Aduk semua bahan hingga
tercampur rata agar terjadi proses fermentasi. Setelah empat minggu,
campur dengan kotoran hewan dengan perbandingan 70% media hidup dan 30%
kotoran hewan.
- Mengandung
sedikit asam hingga sampai netral atau PH sekitar 6-7,2 untuk membantu
cacing agar dapat bekerja secara optimal untuk mengadakan pembusukan atau
fementasi.
- Kelembapan
tanah antara 15-30% untuk membantu pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing
tanah.
- Suhu
sekitar 15-25 derajat Celcius untuk pertumbuhan dan penetasan kokon.
- Lokasi
pemeliharaan cacing tanah tidak terkena sinar matahari secara langsung.
2. Persiapan
Persiapan Sarana dan Peralatan
Pembuatan kandang dapat menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat, misalkan bambu, papan bekas dan genteng tanah liat, atau bisa juga menggunakan kotak kayu.
Pembibitan
Persiapan untuk melakukan budidaya cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung.
Pembuatan kandang dapat menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat, misalkan bambu, papan bekas dan genteng tanah liat, atau bisa juga menggunakan kotak kayu.
Pembibitan
Persiapan untuk melakukan budidaya cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung.
- Pemilihan
Bibit Calon Induk
Untuk beternak cacing tanah secara komersial sebaiknya menggunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan bibit dalam jumlah yang besar. Namun jika dimulai dari skala kecil dapat memakai bibit cacing tanah dari alam yang berasal dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan. - Pemeliharaan
Bibit Calon Induk
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara: - Pemeliharaan
cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai dengan tempat yang digunakan.
Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa. Jika sarang berukuran
tinggi sekitar 0,3m, panjang 2,5m dan lebar 1 meter, dapat ditampung
sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
- Pemeliharaan
dimulai dengan jumlah yang kecil. Jika jumlahnya sudah bertambah, cacing
tanah dipindahkan ke bak media yang lain.
- Pemeliharaan
kombinasi cara 1 dan 2.
- Pemeliharaan
khusus kokon sampai anak, setelah dewasa dipindahkan ke bak lain.
- Pemeliharaan
khusus cacing dewasa sebagai bibit.
3. Tahap Pembudidayaan
dan Pemeliharaan
Perbandingan antara media hidup dengan cacing adalah 1:1, jika medianya
mencapai 2 kg, maka cacing tanah yang dimasukkan kedalamnya adalah 2 kg.
Letakkan kotak media ditempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari
secara langsung.
Pemeliharaan dan Hama
Pemeliharaan dan Hama
1. Pemberian Pakan
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam seberat cacing tanah yang ditanam 1 kg maka pakan yang harus 1 kg. secara umum pakan cacing tanah adalah berupa kotoran hewan, kecuali kotoran yang sudah dicampurkan dengan tanah sebagai media. Pada saat pemberian pakan, pakan cacing haruslah dibuat bubur dengan cara diblender, kemudian dimasak dan dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1. Setelah masak dan dingin kemudian ditaburkan diatas media cacing secara merata kurang lebih 1/3 permukaan media. Apabila pakan pada haris sebelumny belum habis, maka sisa pakan harus diaduk dengan media cacing dan jumlah pakan dikurangi.
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam seberat cacing tanah yang ditanam 1 kg maka pakan yang harus 1 kg. secara umum pakan cacing tanah adalah berupa kotoran hewan, kecuali kotoran yang sudah dicampurkan dengan tanah sebagai media. Pada saat pemberian pakan, pakan cacing haruslah dibuat bubur dengan cara diblender, kemudian dimasak dan dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1. Setelah masak dan dingin kemudian ditaburkan diatas media cacing secara merata kurang lebih 1/3 permukaan media. Apabila pakan pada haris sebelumny belum habis, maka sisa pakan harus diaduk dengan media cacing dan jumlah pakan dikurangi.
2. Pergantian Media
Media yang sudah menjadi tanah atau telah banyak telur (kokon) harus diganti, supaya cacing tanah cepat berkembang sehingga telur, anak dan induk dipisahkan lalu dipindahkan pada media yang baru. Rata-rata pergantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu. Telur-telur cacing ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari, setelah itu pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
Media yang sudah menjadi tanah atau telah banyak telur (kokon) harus diganti, supaya cacing tanah cepat berkembang sehingga telur, anak dan induk dipisahkan lalu dipindahkan pada media yang baru. Rata-rata pergantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu. Telur-telur cacing ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari, setelah itu pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
3. Hama
Selama proses perkembangbiakan cacing tanah, terdapat beberapa hama dan musuh cacing tanah yang harus diwaspadai. Antara lain: semut, kumbang, burung, lipan, tikus, ayam, itik, angsa, lintah dan kutu. Untuk itu lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup tetapi harus ada sirkulasi udara yang baik, bahan yang baik sebagai penutup adalah kawat kasa. Kemudian untuk mencegah serangan semut, dibawah kotak pemeliharaan diberikan air secukupnya (kotak mengambang).
Selama proses perkembangbiakan cacing tanah, terdapat beberapa hama dan musuh cacing tanah yang harus diwaspadai. Antara lain: semut, kumbang, burung, lipan, tikus, ayam, itik, angsa, lintah dan kutu. Untuk itu lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup tetapi harus ada sirkulasi udara yang baik, bahan yang baik sebagai penutup adalah kawat kasa. Kemudian untuk mencegah serangan semut, dibawah kotak pemeliharaan diberikan air secukupnya (kotak mengambang).
4. Masa Panen
Setelah 2,5-3 bulan cacing sudah mulai bisa dipanen, yang ditandai dengan
banyaknya kascing (kotoran cacing). Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan
untuk digunakan sebagai bibit. Panen cacing bisa dilakukan dengan beberapa
cara, salah satunya dengan menggunakan alat penerangan seperti petromaks, lampu
neon atau bolam. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu mengundang cacing untuk
berkumpul diatas medianya. Cara lain adalah dengan membalikkan kotak
pemeliharaan dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Selain cacing, budidaya cacing tanah juga menghasilkan kascing yang berbentuk butiran, berserat dan berwarna kehitaman. Umumnya kasing berada dipermukaan sekitar sarang. Kascing mengandung mikro organism, mineral anorganik dan bahan organic yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organic. Keunggulan dari pupuk kascing adalah mampu menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
Selain cacing, budidaya cacing tanah juga menghasilkan kascing yang berbentuk butiran, berserat dan berwarna kehitaman. Umumnya kasing berada dipermukaan sekitar sarang. Kascing mengandung mikro organism, mineral anorganik dan bahan organic yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organic. Keunggulan dari pupuk kascing adalah mampu menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
5. Pemasaran
Usaha pembudidayaan cacing tanah ini membidik untuk kalangan peternak,
farmasi atau pengobatan dan perusahaan kecantikan, baik local ataupun
internasional. Untuk itu harus dilakukan strategi pemasaran untuk menarik
pembeli. Selain itu, harga pemasaran juga perlu diperhatikan untuk menarik
konsumen. Menurut informasi yang didapat, harga cacing tanah dijual dalam
kisaran Rp 25,000,00 hingga Rp 50,000,00.
- Promosi
Mulut ke Mulut
Pemasaran mulut ke mulut ini adalah pemasaran yang gratis tetapi sangat menguntungkan. Cara melakukan promosi mulut ke mulut misalkan dengan menjual cacing tanah di pasar burung, perikanan atau peternakan ayam. Setelah seseorang merasa puas dengan pelayanan, maka mereka akan merekomendasikan kepada rakan mereka, sehingga menjadi viral. - Iklan
Gratis
Sekarang ini banyak situs-situs yang menyediakan iklan gratis yang bisa dimanfaatkan untuk promosi penjualan cacing tanah. Dengan begitu orang lain akan lebih mudah untuk mencari informasi akan bisnis penjualan cacing tanah. - Forum
Forum adalah tempat diskusi yang sangat efektif sebagai media berpromosi. Tentunya forum yang dimaksud adalah forum yang membahas seputar hewan atau pecinta burung. - Membuat
Blog atau Web
Membuat blog atau website bertujuan agar orang lain lebih mengetahui dan mudah dalam mencari alamat dan nomor telepon, sehingga calon pembeli akan lebih mudah dalam melakukan pemesanan.
Potensi akan bisnis cacing tanah ini sangatlah menggiurkan. Disisi lain, peluang usaha budidaya cacing tanah sangat minim modal, bahkan bisa dikatakan hanya bermodal usaha dan tenaga. Jadi memulai bisnis tanpa bermodal uang bukanlah hal yang tidak mungkin, dengan memanfaatkan barang-barang bekas, usaha dan tenaga, bisa digunakan untuk memulai suatu usaha.
Referensi:
- Peluang bisnis cacing tanah
- http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/12/beternak-budidaya-cacing-tanah.html
- http://makalahpenelitianipa.blogspot.com/2011/12/penelitian.html
- http://masterz-seo.blogspot.com/2013/05/budidaya-cacing-tanah-peluang-usaha.html
- http://toptopiks.blogspot.com/2014/06/cara-memasarkan-hasil-budidaya-cacing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar